Ina sedang menceritakan masalahnya kepada Dita, sahabatnya. Sampai pada akhirnya Dita menyarankan Ina untuk bertemu dengan konselor dalam ruang konseling.
Ina: “Apa?? KONSELING??? Gue ga mau. Lu pikir gue tuh sakit yah, sampai harus konseling segala? Udah gitu nanti cerita gue jadi gossip lagi…… Udah deh, kalo lu ga mau dengerin cerita gue, ya udah….”
Dita: “Bukan gue ga mau dengerin cerita elu, Na…. Tapi kalau elu cerita sama konselor, kan beda. Mereka professional, terlatih dan pasti ada etikanya. Lu coba dulu….gimana?”
Benarkah seorang konselor seorang peng-gossip? Dapatkah konselor dipercaya? Siapakah konselor sesungguhnya? Dan bagaimana sebenarnya proses konseling itu?
Pak Yakub Subsada mengatakan bahwa Konseling adalah hubungan timbal balik antara konselor dengan konselinya dimana konselor mencoba membimbing konselinya ke dalam suasana percakapan konseling yang ideal yang memungkinkan konseli itu betul betul dapat mengenal dan mengerti apa yang sedang terjadi pada dirinya sendiri, persoalannya, kondisi hidupnya, dimana ai berada, dan sebagainya, sehingga ia mampu melihat tujuan hidupnya dalam relasi dan tanggung jawabnya pada Tuhan dan mencoba mencapai tujuan itu dengan takaran, kekuatan dan
kemampuan seperti yang sudah diberikan Tuhan kepadanya. 1
Menurut Pak Julianto Simanjuntak, konseling adalah memberikan kesempatan kepada klien untuk mengeksplorasi, menemukan, dan menjelaskan cara hidup lebih memuaskan dan cerdas dalam menghadapi sesuatu. 2
Jadi konseling adalah proses dimana konselor mendampingi konseli untuk menemukan potongan-potongan hidupnya di masa lalu, menerima masa lalunya dan berdamai dengan dirinya. Sehingga konseli bisa bertumbuh secara psikisnya dan mengubah pola kehidupannya yang menyebabkan mereka merasa tidak bahagia sehingga mereka dapat menghadapi situasi hidup selanjutnya dengan lebih konstruktif.
Untuk menjadi seorang konselor dan melakukan konseling adalah tugas yang tidak mudah. Seorang konselor perlu melalui proses pelatihan dan/atau pendidikan yang dirancang untuk menyiapkan para calon konselor lebih siap ketika bertemu dengan para kliennya. Dalam pendidikannya, konselor dibekali dengan ilmu psikologi dan juga setiap calon konselor harus dikonseling terlebih dahulu sehingga mereka merasakan proses konseling, mengenal dirinya sendiri dan dipulihkan terlebih dahulu.
Mitos mitos yang ada di kalangan masyarakat tentang konseling:
- Konseling hanya untuk orang yang mengalami masalah mental atau emosional
- Konseling hanya untuk orang yang lemah dan tidak bisa menyelesaikan
masalahnya sendiri - Konseling untuk mendapatkan solusi dan nasihat yang baik dari konselor
- Konselor mengubah keyakinan dan nilai nilai konseli
- Konseling adalah proses yang menyakitkan
- Kerahasiaan dalam konseling diragukan.
Faktanya:
- Setiap orang dalam hidupnya, sadar atau tidak sadar pasti memiliki masalah baik itu masalah yang berat ataupun ringan.. Dan seseorang tidak perlu menunggu sampai mengalami masalah serius untuk datang konseling. Ketika seseorang mulai merasa tidak nyaman akan sesuatu dalam dirinya atau hidupnya, maka ia perlu bantuan orang lain.
- Justru orang yang berani melakukan konfrontasi atas masalah yang sedang dihadapi melalui konseling, menunjukkan motivasi dan disiplin yang tinggi.
- Dalam konseling, konselor tidak memberikan jawaban instan untuk semua masalah, konselor justru membantu klien menghadapi masalahnya dan membantu untuk mendapatkan gambaran akan pikiran, perasaan, nilai-nilai yang dimiliki klien serta membantu klien untuk mengekspresikannya.
- Konselor membantu klien untuk mencari jawaban atas setiap permasalahan berdasarkan keyakinan dan nilai-nilai yang dimiliki oleh kliennya.
- Meskipun masalah yang dialami oleh klien adalah masalah yang menyakitkan, namun relasi dalam konseling justru dapat menyenangkan karena klien diterima apa adanya dan didengarkan oleh konselor.
- Sesuai dengan etika konselor, bahwa konselor memegang kerahasiaan klien kecuali untuk kasus dimana klien membahayakan jiwanya.
Yesaya dalam Yesaya 9:5 menubuatkan bahwa Yesus lah Penasehat Ajaib, berarti Yesuslah Konselor Agung. Yesuslah sumber segala nasihat, maka lewat konselorlah Yesus menyampaikan nasihatnya. Seorang konselor Kristen akan bergantung penuh pada Penasihat Ajaib.
1 Yakub Subsada, Pastoral Konseling, Gandum Mas: Jawa Timur, 2012, hal 13
2 Julianto Simanjuntak, Perlengkapan Seorang Konselor, Yayasan Pelikan Indonesia: Jakarta, 2014, hal 19