When you encourage others, you in the process are being encouraged because you’re making a commitment to that person’s life. Encouragement really does make a difference. – Zig Ziglar
Sejak tahun 2010. Begitu banyak dan sepertinya menjadi tren mengenai Coaching. Banyak orang yang tiba – tiba, mendadak, memberikan dirinya title sebagai seorang Coach. Pertanyaannya, apakah itu Coach? Bagaimana proses coaching itu? Apakah benar dapat melejitkan diri melalui coaching?
Untuk memahami lebih mendalam mengenai Coach dan Coaching, silahkan baca artikel ini sampai selesai. Anda akan temukan jawabannya di sepanjang artikel ini. Anda siap? Kalau begitu, mari kita mulai!
Coaching pada awalnya diperkenalkan tahun 1830, yang menunjuk kepada seorang pelatih (trainer) atau instruktur. Penggunaan istilah “Coach” juga dikaitkan dengan dunia olahraga yang dipakai tahun 1831. Kata Coach berarti melatih secara intensif dengan pemberian instruksi dan demonstrasi.
Kata Coach sendiri berasal dari kata Coach yang berarti kereta. Artinya dalam proses Coaching, Klien dan Coach berada dalam gerbong yang sama, menuju sebuah tujuan bersama. Jadi dalam proses coaching, seorang Coach akan mendampingi klien dan memastikan klien berhasil mencapai tujuannya.
Hal yang terjadi dalam proses coaching adalah Coach akan mengenali dan menemukan potensi dari klien. Dengan proses coaching inilah, klien akan dimaksimalkan potensi dirinya. Inilah yang terjadi dalam proses coaching, yang membuat klien akhirnya mampu melejitkan diri melalui coaching.
Apa yang terjadi dalam proses coaching adalah coach akan ajukan sejumlah pertanyaan tertentu. Pertanyaan inilah yang akan memprovokasi klien, sehingga klien menyadari kalau dirinya penuh sumber daya. Hal ini akan membuat klien mampu melampaui setiap tantangan yang dihadapinya.
Menurut International Coach Federation (ICF).
Coaching as partnering with clients in a thought-provoking and creative process that inspires them to maximize their personal and professional potential. The process of coaching often unlocks previously untapped sources of imagination, productivity and leadership.
Nah, dari definisi ini, kita memahami kalau hubungan Coach dan klien adalah sebagai partner. Selama proses coaching ini terjadi provokasi terhadap pemikiran klien dan klien menjadi kreatif. Akhirnya klien akan menjadi maksimal dalam menggunakan potensinya.
Inilah yang akhirnya membuat klien yang terlibat dan aktif dalam proses coaching akan melejit. Anda siap melejitkan diri melalui coaching?
Demikian dari saya, Adrian Luis.
Sukses untuk kita semua.
Tuhan memberkati!